kerajinandengan media kelapa. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini: (1) Studi pendahuluan (Define), yakni mengkaji tentang jenis, bagian kelapa, ketahanan kelapa sebagai bahan kerajinan, jenis kerajinan dan teknik yang dapat digunakan dalam pembuatan kerajinan kelapa. (2) Perencanaan (Design), yakni
Abstrak-Tujuan Kegiatan Iptek berbasis masyarakat IbM Diversifikasi limbah lidi kelapa sawit menjadi produk kerajinan tangan adalah memberikan pelatihan kepada masyarakat di Kampung Paya Bedi untuk dapat menciptakan berbagai produk dengan pemanfaatan limbah kelapa sawit mulai dari pelepah dahan sawit hingga Lidi kelapa sawit menjadi produk bernilai ekonomis dan artistik. Kegiatan pelatihan ini melibatkan warga yang berdomisili di seputaran kampung Paya Bedi Kecamatan Rantau Kabupten Aceh Tamiang sebanyak 27 orang khususnya para ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri putus sekolah. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan mitra 1 yaitu kelompok karya muda kampung paya bedi yang diadakan di galeri kelompok tersebut di Kampung Paya Bedi, Aceh Tamiang. Metode pelatihan menggunakan metode apprenticeship bimbingan langsung dan mengerjakan. Pelatihan kegiatan kerajinan tangan dari limbah lidi kepala sawit dilaksanakan mulai tanggal 8 Mei 2017 sampai dengan 31 Juli 2017 dengan rincian kegiatan meliputi sosialisasi kegiatan, pembuatan mangkuk lidi, pembuatan keranjang buah lingkar dua, pembuatan sapu lidi hias dan pewarnaan serta pelatihan manajerial usaha kelompok karya muda. Pada sesi akhir pelatihan di mana mitra 2 sebagai penyalur akhir produk yaitu toko new keluarga sovernif diberikan materi tentang pemasaran produk berbasis jaringan dengan mempernkenalkan piranti lunak pemasaran produk kerajinan tangan yang dihasilkan oleh mitra 1. Hasil yang diperoleh peserta pelatihan sudah mulai bisa menganyam lidi kelapa sawit untuk dipasarkan oleh baik mitra 1 maupun mitra 2 diantaranya produk kerajinan mangkuk kecil dan besar; keranjang buah dan sapu lidi hias yang bernilai jual dan memiliki nilai seni. Sehingga diharapkan produk kerajinan tangan yang dihasilkan mempunyai variasi model yang unik dan beragam, yang pada akhirnya akan menambah daya saing terhadap daya saing produk kerajinan yang dihasilkan. Kata Kunci-Limbah Kelapa Sawit, kelompok karya muda, kerajinan Tangan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe September 2017 ISSN 2598-3954240IBM DIVERSIFIKASI LIMBAH LIDI KELAPA SAWIT MENJADI PRODUKKERAJINAN TANGAN DI KAMPUNG PAYA BEDI,KABUPATEN ACEH TAMIANGAbdul Latief1*, Zulkarnen Mora1, Ahmad Ridha11Fakultas Ekonomi, Universitas Kegiatan Iptek berbasis masyarakat IbM Diversifikasi limbah lidi kelapa sawit menjadi produk kerajinan tangan adalahmemberikan pelatihan kepada masyarakat di Kampung Paya Bedi untuk dapat menciptakan berbagai produk dengan pemanfaatan limbahkelapa sawit mulai dari pelepah dahan sawit hingga Lidi kelapa sawit menjadi produk bernilai ekonomis dan artistik. Kegiatan pelatihan inimelibatkan warga yang berdomisili di seputaran kampung Paya Bedi Kecamatan Rantau Kabupten Aceh Tamiang sebanyak 27 orangkhususnya para ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri putus sekolah. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan mitra 1 yaitu kelompok karyamuda kampung paya bedi yang diadakan di galeri kelompok tersebut di Kampung Paya Bedi, Aceh Tamiang. Metode pelatihan menggunakanmetode apprenticeship bimbingan langsung dan mengerjakan. Pelatihan kegiatan kerajinan tangan dari limbah lidi kepala sawit dilaksanakanmulai tanggal 8 Mei 2017 sampai dengan 31 Juli 2017 dengan rincian kegiatan meliputi sosialisasi kegiatan, pembuatan mangkuk lidi,pembuatan keranjang buah lingkar dua, pembuatan sapu lidi hias dan pewarnaan serta pelatihan manajerial usaha kelompok karya muda. Padasesi akhir pelatihan di mana mitra 2 sebagai penyalur akhir produk yaitu toko new keluarga sovernif diberikan materi tentang pemasaranproduk berbasis jaringan dengan mempernkenalkan piranti lunak pemasaran produk kerajinan tangan yang dihasilkan oleh mitra 1. Hasil yangdiperoleh peserta pelatihan sudah mulai bisa menganyam lidi kelapa sawit untuk dipasarkan oleh baik mitra 1 maupun mitra 2 diantaranyaproduk kerajinan mangkuk kecil dan besar; keranjang buah dan sapu lidi hias yang bernilai jual dan memiliki nilai seni. Sehingga diharapkanproduk kerajinan tangan yang dihasilkan mempunyai variasi model yang unik dan beragam, yang pada akhirnya akan menambah daya saingterhadap daya saing produk kerajinan yang Kunci- Limbah Kelapa Sawit, kelompok karya muda, kerajinan PENDAHULUANA. Analisis SituasiMenurut Rantau Dalam Angka Tahun 2014 yangdikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik BPS KabupatenAceh Tamiang, Kampung Paya Bedi, Kecamatan RantauKabupaten Aceh Tamiang memiliki luas wilayah 192 Ha yangterdiri dari 34 Ha lahan sawah, 78 Ha lahan ladang dan 80perkebunan rakyat. Jumlah penduduk kampung Paya Bediadalah jiwa terdiri dari laki-laki dan dengan rasio jenis kelamin 101. Berdasarkanjenjang pendidikan saat ini terdapat 895 jiwa tidak tamat SD,455 jiwa tamat SD, 458 tamat SMP dan 822 jiwa tamat dari jumlah penduduk berdasarkan indikatorkesejahteraan saat ini terdapat 77 jiwa yang pra-sejahtera, 165jiwa yang sejahtera I, 367 jiwa yang sejahtera II, 136 jiwayang sejahtera III dan 30 jiwa yang sejahtera III+. Sebahagianbesar penduduk Kampung Paya Bedi bermata pencahariansebagai buruh pada perkebunan kelapa sawit swasta yang adadi sekitar desa Kampung Paya Bedi, serta sebagian kecilmasyarakat yang bekerja sebagai wirausaha pada bidangpertanian dan hasil observasi dan juga data yangdiperoleh saat ini di Kampung Paya Bedi sudah ada kegiatanusaha yang dilakukan oleh Bapak dan Ibu yang tergabung kedalam kelompok anyaman tepas Karya Muda Kampung PayaBedi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Dimanamereka kebanyakan hanya berpendidikan hingga tingkat SMPdan SMA dan bekerja sebagai buruh pada perkebunan kelapasawit swasta PT MOPOLI RAYA. Penghasilan sebagaiburuh harian lepas menyebabkan tidak terpenuhinyakebutuhan harian keluarga dan pendidikan anak-anak merekahingga tingkat perguruan karya muda merupakan salah satu kelompokpengrajin yang terdapat di kampung Paya Bedi, kabupatenAceh Tamiang. Kelompok ini didirikan pada bulan september2013. Diawal pendiriannya kelompok ini memiliki 9 oranganggota kelompok yang kesemuannya adalah ibu rumahtangga. Saat ini kelompok karya muda sudah mulaiberkembang dengan memiliki anggota lebih dari 40 ini kelompok telah memiliki beberapa peralatan kerjabantuan dari Dinas sosial dan tenaga kerja kabupaten AcehTamiang berupa satu unit mesin raut yang dipergunakanuntuk membuat anyaman tepas dari pelepah kepala sawit yangtak kenyataan di atas, maka salah satu usahayang ditawarkan untuk memperbaiki perekonomianmasyarakat Kampung Paya Bedi khususnya kelompokperempuan Karya Muda Kampung Paya Bedi KecamatanRantau Kabupaten Aceh Tamiang adalah malalui pelatihanpembuatan kerajinan tangan berbahan baku limbah lidi sawityang bernilai ekonomis sekaligus menghasilkan profit bagianggota kelompok. Pelatihan pembuatan kerajinan tanganberbahan baku dari limbah lidi sawit ini dicetuskan karenatersedianya bahan baku yang cukup melimpah sebabkampung Paya Bedi dikelilingi oleh Perusahaan Perkebunankelapa sawit swasta milik dari PT Mopoli Raya. Disampingitu juga pembuatan kerajinan tangan dari lidi sawit diharapkandapat mengurangi limbah yang dihasilkan daripembudidayaan kelapa sawit serta memanfaatkan limbahsawit menjadi salah satu alternatif pendapatan ekonomis bagimasyarakat. Salah satu potensi yang dimiliki oleh kelompokperempuan Karya Muda adalah kreatifitas untukmemanfaatkan limbah kelapa sawit terutama lidi sawit Elaeis Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe September 2017 ISSN 2598-3954241Guineensis Jacq menjadi beraneka kerajinan tangan yangbernilai ekonomis dan artistik. Melalui tangan-tangan anggotakelompok ini dapat dihasilkan produk-produk kerajinantangan yang bernilai ekonomis sekaligus menambahpendapatan bagi anggota ini kelompok karya muda telah memiliki strukturkepengurusan yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendaharadan Anggota. Kepengurusan ini telah mendapatkan legalitasdari datok penghulu kampung Paya Bedi sebagai pemimpintertinggi pemerintahan kampung pada tahun 2015 berupa SKkepengurusan kelompok usaha anyaman tepas Karya anyaman tepas Karya Muda juga telah memilikijadwal pertemuan rutin setiap hari selasa dan kamis yangdimanfaatkan untuk melakukan aktifitas merajut anyamantepas serta berdiskusi tentang permasalahan yang dialami olehkelompok. Keahlian merajut anyaman tepas didapatkan daripelatihan selama 3 bulan oleh Rumah Zakat Indonesiabekerjasama dengan DisperindagKop kabupaten AcehTamiang pada tahun 1. Kelompok karya muda sedang mengayam tepas dari KelapaSawitSelain melibatkan ibu-ibu rumah tangga, aktifitasanyaman tepas ini juga diminati oleh para remaja putri putussekolah yang berasal dari dusun-dusun di sekitar kampungPaya Bedi. Saat ini tercacat 22 anggota kelompok telahbergabung dalam kelompok perempuan anyaman tepas KaryaMuda di mana setiap anggota kelompok diwajibkanmenyerahkan modal bagi keberlangsungan usaha ini anggota kelompok telah berhasil membuat anyamantepas dari pelepah kelapa sawit dengan 3 varian yakni wajik,kepang dan dokumen rencana strategis kelompok tahun2014-2018, salah satu aktifitas penting yang harusdilaksanakan adalah pengembangan jenis produk melaluipembuatan aneka produk kerajinan tangan dari limbah lidisawit. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi turunnyavolume produksi dan harga dari anyaman tepas di itulah keseluruhan anggota kelompok menyepakatiuntuk membuat dan memproduksi beraneka produk kerajinantangan dari limbah lidi sawit antara lain keranjang lingkardua, sapu hias warna-warni, keranjang buah, dan aktifitas ini dilakukan dan terwujud maka tekad anggotakelompok perempuan anyaman tepas karya muda untukmewujudkan kampung Paya Bedi sebagai sentra kerajinantangan dari lidi sawit di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2018dapat terealisasi sesuai dengan harapan Permasalahan Utama MitraMitra dalam kegiatan ini adalah kelompok perempuankarya muda, Kampung Paya Bedi, Kab. Aceh yang dihadapi oleh kelompok perempuanKarya Muda sebagai mitra adalah a. Pengetahuan anggota kelompok masih terfokus padapengelolaan pelepah kelapa sawit untuk dijadikananyaman tepas;b. Belum termanfaatkannya limbah sawit berupa bahagianlidi menjadi beraneka produk kerajinan tangan yangbernilai ekonomis dan artistik;c. Pengelolaan manajemen usaha yang belum optimaldipahami oleh setiap anggota kelompok karya muda;d. Masih mengandalkan teknik pemasaran secara tradisionalpesan dulu baru buat.Dari hasil telaah permasalahan yang dihadapi makasolusi yang dapat diusulkan untuk menyelesaikanpermasalahan di atas sebagai berikuta. Memberikan pelatihan diversifikasi produk lidi kelapasawit menjadi aneka kerajinan tangan seperti keranjanglingkar dua, sapu lidi hias, keranjang buah/ parsel danpiring klasik kepada anggota kelompok karya muda diPaya Bedi;b. Mengupayakan daya kreasi angota kelompok untukmenghasilkan produk akhir yang bernilai ekonomis danartistik;c. Memberikan pelatihan pengelolaan manajemen usaha agarlebih maksimal dipahami oleh setiap anggota kelompokkarya muda;a. Menghasilkan piranti lunak pemasaran elektronik kepadamitra dua dalam hal ini toko new keluarga Target LuaranTarget luaran program pelatihan ini mencakup1. Diversifikasi pemanfaatan limbah kelapa sawit menjadia. Beraneka produk kerajinan tangan yang bernilaiekonomis dan artistikb. Pelatihan pembuatan beraneka produk kerajinantangan dari limbah kelapa sawit terutama lidi sawitc. Penciptaan nilai ekonomis bagi kelompok melaluidiversifikasi produk kerajinan tangan yang dihasilkanoleh kelompok dari anyaman lidi sawit menjadiberaneka produk kerajinan tangan seperti keranjanglingkar dua, keranjang buah, sapu hias warna-warnidan lain-lain2. Optimalisasi peran toko new keluarga sovenir melaluia. Pemasaraan produk yang dihasilkan oleh kelompokberbasis E-Marketingb. Chanelling dan membangun kemitraan dengan sesamapemilik usaha sovenir dan kerajinan tangan di AcehTamiang, Kota Langsa dan Aceh METODE PELAKSANAANKerangka Konsep Penyelesaian MasalahBerdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan makadalam kegiatan ini metode pendekatan yang digunakan adalahmetode pelatihan ketrampilan, pelatihan manajemen usaha,dan pendampingan, metode pendekatan untuk memecahkanmasalah mitra sebagai berikut 1. Pelatihan pembuatan beraneka produk kerajinan tangandari limbah lidi sawit Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe September 2017 ISSN 2598-39542422. Diversifikasi produk kerajinan tangan dari limbah kelapasawit3. Optimalisasi jaringan pemasaran produk pelatihan yang diberikan adalah - Pelatihan ketrampilan pembuatan mangkok dari limbahlidi kelapa Pelatihan ketrampilan pembuatan keranjang buah darilimbah lidi kelapa Pelatihan ketrampilan pembuatan sapu hias dari limbahlidi kelapa Pelatihan pewarnaan lidi kelapa sawit- Pengemasan produk- Menentukan harga jual- Pemasaran produkIII. HASIL DAN PEMBAHASANKegiatan pelatihan ketrampilan bagi kelompokperempuan Karya Muda dilaksanakan di Galeri KelompokKarya Muda, Kampung Paya Bedi, Kecamatan Rantau,Kabupaten AcehTamiang. Pelatihan ini dimulai tanggal 8 31 Juli 2017. Kegiatan ini meliputi Sosialisasi kegiatan,pelatihan anyaman dari limbah lidi kelapa sawit, pelatihanpewarnaan dan pelatihan pengemasan ini memberikan kemampuan kepada pesertadalam mendesain bentuk dan model produk kerajinan tangandari limbah kelapa sawit dengan menggunakan keahlian atauketrampilan tangan. Sehingga diharapkan produk kerajinantangan yang dihasilkan mempunyai variasi model yang unikdan beragam, yang pada akhirnya akan menambah daya saingterhadap daya saing produk kerajinan yang Sosialisasi kegiatan pelatihanSosialisasi kegiatan dilaksanakan pada hari Senin,tanggal 8 Mei 2017 bertempat di Galeri Kelompok KaryaMuda Paya Bedi. Kec. Rantau. Pada pukul – Sosialisasi kegiatan di hadiri oleh Kepala Desa/ DatukPaya Bedi, Perangkat Desa, anggota Kelompok Karya Mudaserta masyarakat Kampung Paya Bedi. Hasil sosialisasidisepakati jadwal dan mekanisme pelatihan kerajinan LidiKelapa Sawit untuk kelompok perempuan karya muda diDesa Paya Sosialisasi Kegiatan PengabdianKegiatan pelatihan ini ditanggapi positif oleh mitra danmasyarakat setempat. Dengan adanya tanggapan positif darimitra kegiatan diharapkan dapat berjalan lancar, sehinggasemua program dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telahditetapkan. Langkah berikutnya setelah dilakukan dansosialisasi yaitu mengadakan pelatihan ketrampilan darilimbah lidi kelapa sawit dengan berbagai macam keanekaragaman Pembuatan Mangkok dari Lidi Kelapa SawitPelatihan dimulai dengan penyiapan Lidi Kelapa Sawitdan pembersihan lidi sampai halus. pelatihan dibagi menjadi 3kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6-8 orang peserta. Setiapkelompok didampingi oleh 1 orang intsruktur pembuatan Lidi kelapa sawit yang telahdibersihkan dari daunnya dirangkai menjadi mangkok ukuransedang. Untuk membuat mangkok tersebut dibutuhkansebanyak 100 lidi kelapa sawit yang baru, dan belum ini untuk memudahkan pada saat proses pembentukannyaagar lebih mudah lentur dan tidak patah. Mangkok ini dapatdigunakan untuk berbagai macam kebutuhan rumah 3. Instruktur sedang memberikan penjelasanGambar 3. Proses pembuatan mangkok lidiC. Pembuatan Keranjang Lingkar Dua dari Lidi KelapaSawitPelatihan merangkai keranjang lingkar dua lebih sedikitrumit dari mangkok lidi, dan ukurannya lebih besar. Jumlahlidi yang dibutuhkan sebanyak 120 batang lidi yang telahdibersihkan dan disesuaikan bentuk panjangnya agar terlihatlebih rapi. Keranjang buah dapat digunakan untuk berbagaikebutuhan seperti untuk parcel lebaran. Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe September 2017 ISSN 2598-3954243Dalam pelatihan ini instruktur memberikan teknik akhirpembuatan keranjang lingkar dua kepada peserta pelatihandimana salah satu kendala dalam pembuatan keranjanglingkar dua adalah pemilihan bahan baku terutama lidi pelatihan menyarankan kepada peserta pelatihanuntuk memilih lidi sawit yang masih fresh dan tanpa satu kendala yang juga dialami oleh peserta pelatihanadalah lidi sawit yang digunakan sering patah sehinggapeserta pelatihan harus menggulang kembali prosespembuatan keranjang lingkar dua. Sebagian besar pesertapelatihan beranggapan bahwa ada kesulitan dalam pembuatankeranjang lingkar dua ini. Ini terbukti dari 24 pesertapelatihan terdapat sekitar 18 orang peserta pelatihan yangmemahami tatacara pembuatan keranjang lingkar dua pelatihan ini para peserta yang sudah memahamiteknik pembuatan keranjang lingkar dua diharuskan mengajarpeserta lainnya diluar jam pelatihan berlangsung. Dalamkesempatan ini instruktur menyarankan kepada pesertapelatihan bahwa dasar keranjang bisa dibuat denganmenggunakan bahan baku dari rotan supaya lebih kuat dankokohAdapun teknik pembuatan keranjang lingkar dua iniadalaha Membuat lingkar keranjang/lingkaran dasar/tapakkeranjang,b Ambil lidi 4 batang susun diselang-seling lalu dipintal dandibulatkan menjadi lingkaran dengan ukuran 15 cm,c Letakkan 4 batang lidi sepertiga lingkaran di ataslingkaran lidi dasar,d Putar lingkaran dasar, kemudian ambil 4 batang lidi lagiletak sepertiga lingkaran diatas lidi yang pertama dandipangkalnya diselipkan di bawah lingkaran hal yang sama sampai enam kali,f Sisipkan 4 batang lidi ke posisi yang sama sampai 6 kali,g Setelah menjadi 8 batang lidi disetiap bagian, lalu tiap-tiap bagian lidi yang 8 tadi dibagi 2 dan masukkan 4batang lidi disisipkan dari pangkal ke pertengahan lidipada bagian. Dilakukan sampai 6 bagian selesai,h Setelah setiap tahapan menjadi 4 bagian sampai 6bagian,lalu pangkal lidi yang telah tersusun dirapikansejajar dengan lingkaran, i Membentuk badan keranjang,j Setelah itu lidi dianyam dengan cara ambil satu bagian lidimemutar ke arah kanan angkat 2 timpa 2 sampai 4 kalisatu tahapan,dan seterusnya hingga menjadi badankeranjang,k Kemudian badan keranjang dirapikan / dibentuk sesuaidengan keinginan,l Lalu membuat tapak kaki keranjang. Ambil satu bagiansisa lidi kemudian dianyam kembali dengan cara memutarangkat 2 timpa 2,dan hingga Membentuk bis keranjang dengan cara mengayam lidiseperti tapak kaki keranjang,o Finishing dengan memvernis keranjangGambar 4. Instruktur menjelaskan tahapan pembuatan keranjang lingkar duabagi peserta pelatihanD. Pewarnaan Lidi Kelapa SawitKegiatan pewarnaan lidi merupakan suatu pelatihan dimanainstruktur memberikan materi cara pewarnaan lidi hiasmenggunakan pewarnaan sintetis. Pewarnaan dimulai denganmemanaskan air selama 15 menit atau sampai mendidih,kemudian diberikan warna alami secukupnya, dan diberikansedikit perasan ceruk nipis untuk mengikat warnanya. Setelahair dan warnanya mendidih serta menyatu, maka di masukkanlidi kelapa sawit yang telah dihaluskan, didiamkan selama 15menit atau sampai mendidih dan warnanya merata sertamenyerap keseluruh batang lidi. Selanjutnya lidi dijemurdibawah terik matahari selama 2 jam atau sampai 5. Persiapan awal pelatihan pewarnaan lidi kelapa sawit kepadakelompok Perempuan Karya MudaE. Pelatihan Sapu Lidi HiasPembuatan sapu lidi hias dimulai dengan merangkai lidisebanyak 20 ikat dan dirangkai menjadi 5 ikat atau 100 lidiwarna-warni. Konsep pembuatan sapu lidi hias dibuat secaraunik agar dapat menarik perhatian bahan baku yang dibelikan adalah pewarnakhususnya warna merah, hijau, lila dan kuning, pita warna-warni, benang sepatu/nilon warna kuning dan hitam, benangsepatu/nilon warna putih, kain warna-warni, busa tebal, lemcap kambing, karton tebal dan karet tata cara pembuatan sapu hias adalah sebagaiberikut 1 Lidi diikat menjadi 6 bagian memakai karetdimana satu bagian terdiri dari 20 buah lidi dan karetdiletakkan ditengah lidi, 2 Lidi yang telah diikatdigabungkan menjadi satu dan disusun melebar, Kemudianikat dengan karet pada pangkal lidi dan 15 cm dari pangkallidi atau disebut pinggang lidi, 3 Ambil benang sepanjang 1meter, lalu dijalin ke tiap-tiap bagian lidi 6 bagian benangkuat diselah-selah lidi sebagai penahan. Jalin benang pada lididengan cara dimasukkan benang pada bagian-bagian lidisecara selang seling, begitu seterusnya hingga bersisa 20 cmdan diakhir ikat selipkan di lidi dan ikat dengan kuat kembali,4 Pada pinggang lidi diberi lem keliling di bawah karet, 5Susun pita pada pinggang yang dilem, 6 Anyam pita denganmenggunakan benang nilon. Cara menganyam benang diputarkearah kanan sampai 20 kali tersusun rapi sejajar dan tidakboleh tertimpa, kemudian diangkat 1 pita masuk benang, 1pita ditimpa benang begitu seterusnya secara bergantianselang-seling sampai sepanjang ukuran 15 cm atau gagang Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe September 2017 ISSN 2598-3954244sapu yang direncanakan, 7 Selesai dianyam/dijalin matikanbenang dengan cara menyalipkan benang pada selah lididibawah pangkal dan diikat kuat supaya rapi, 8 Gunting sisabenang dan pita. Beri lem pada tapak gagang karton dan busa yang telah dibentuk. Letakkankain yang telah dipotong 4 segi bungkus/ikat dengan karet,rapikan dan gunting sisa kain, Berikan lem pada pinggirankain yang membungkus lidi dan tempelkan pita bis dan 9sapu diberi vernis dan dijemur sebentar setelah kering sapuhias dikemas dengan plastik pelatihan menvernish/ mengecat produk yangtelah dibuat pada pelatihan-pelatihan sebelumnya. Konsepmenvernish dibuat menarik, agar produk terlihat lebih cerahdan menarik. Metode pewarnaan menggunakan cat varnishsebagai warna dasar, peserta pelatihan dilatih untuk meracikwarna sintetis secara baik agar menghasilkan warna yangberkualitas dan menarik. Selain itu, untuk mempercantik,instruktur juga melatih cara mengemas produk agar terlihatmenarik. Pengemasan produk dilakukan dengan 6. Sapu hias yang dihasilkan oleh anggota kelompok karya mudaGambar 7. Finishing serta varian produk yang dihasilkan kelompokperempuan Karya MudaIV. Kesimpulan1. Masyarakat di Kampung Paya Bedi khususnya yangtergabung dalam kelompok Karya Muda telah mengertibahwa limbah lidi kelapa sawit yang ada disekitar tempattinggal mereka ternyata bukan hanya menjadi sampahmelainkan dapat diciptakan beragam produk kerajinantangan yang bernilai jual Setiap anggota kelompok dan masyarakat mulaimerancang dengan membuat aneka produk kerajinantangan dari limbah lidi kelapa sawit dengan beragammodel produk seperti mangkuk lidi, lidi hias, keranjangbuah dengan aneka warna sintetis yang lebih artistik Anggota kelompok mulai memahami tentang manajerialusaha dengan tujuan penataan pembukuan yang lebihakurat sehingga orientasi pada keuntungan usahapunsemakin Produk kerajinan yang dihasilkan kelompok karya mudamulai dipasarkan oleh toko new keluarga sovenir selakumitra 2 pada pelatihan IbM Diversifikasi limbah lidikelapa sawit menjadi produk kerajinan tangan kepadakonsumen di Kota Langsa dengan berbasis piranti TERIMA KASIHPenulis mengucapkan terima kasih kepada DirektoratPenelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, KementrianRiset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI yang telahmendanai kegiatan pengabdian IbM tahun 2017. Penulis jugamengucapkan terima kasih kepada Rektor UniversitasSamudra, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, dan DatukPenghulu Kampung Paya Donald, Jacobs, L., C., Razavieh. 1985. Introduction ToResearch in Education. New York Holt, Pusat Statistik. Rantau Dalam Angka Tahun 2014PDF , Aceh Tamiang BPS Kabupaten Aceh TamiangBalai Informasi Pertanian, 1990. pada tanggal akses 10 Mei 2016Bogdan, RC dan Biklen, SK. 1982. Qualitative Research forEducation An Introduction to Theory and Allyn and Bacon, IncCreswell, John W. 2003. Research Design Qualitative,Quantitative and Mixed Methods Approach 2ndEdition. University of Nebraska. Sage PublicationDirektorat Jenderal Perkebunan. 2008. tanggal akses 10 Mei 2016Dokumen Rencana Kerja Kelompok Perempuan AnyamanTepas Karya Muda Tahun 2014-2018 diakses tanggal10 Mei 2016 diakses tanggal 10 Mei2016Sastrosayono, S. 2003. Budidaya Kelapa Sawit. JakartaAgromedia PustakaSetyamidjaja, D. 2006. Kelapa Sawit. Yogyakarta KanisiusSunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budidaya & PengolahanKelapa Sawit. Jakarta Agromedia Pustaka ResearchGate has not been able to resolve any citations for this To Research in EducationDonald AryL JacobsC RazaviehAry, Donald, Jacobs, L., C., Razavieh. 1985. Introduction To Research in Education. New York Holt, of Nebraska. Sage Publication Direktorat Jenderal PerkebunanJohn W CreswellCreswell, John W. 2003. Research Design Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approach 2 nd Edition. University of Nebraska. Sage Publication Direktorat Jenderal Perkebunan. 2008. Pada tanggal akses 10 Mei 2016S SastrosayonoSastrosayono, S. 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Jakarta Agromedia PustakaKelapa Sawit. Yogyakarta Kanisius SunarkoD SetyamidjajaSetyamidjaja, D. 2006. Kelapa Sawit. Yogyakarta Kanisius Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budidaya & Pengolahan Kelapa Sawit. Jakarta Agromedia Pustaka
Bentukkerajinannya bermacam-macam. Mulai dari piring, pot bunga, topi, keranjang buah, dan bermacam aneka kerajinan lain. "Sekarang, lidi-lidi tersebut telah menjadi sumber yang bernilai rupiah bagi tangan-tangan kreatif," kata Alex Zetro Siagian, penggagas kerajinan lidi di desa itu, Minggu (10/2/2019).

Kecualidijadikan sapu lidi, kelapa mampu serta dijadikan piring, yg diberi sebutan piring ingke. Mengenai bilamana anda membutuhkan makalah tentang pusat kerajinan piring lidi juga amat bermacam. Karena sebagian kalangan memerlukannya cepat, tetapi terdapat pula yang tidak terlalu terburu2.

JurnalKarya Abdi P-ISSN:2580-1120 Volume 4 Nomor 3 Desember 2020 E-ISSN:2580-2178 Pemberdayaan Ekonomi Suku Anak Dalam (SAD) Desa Nyogan Melalui Diversifikasi Limbah Lidi Kelapa Sawit Menjadi Produk Kerajinan Tangan Ridhwan*, Lucky Enggrani Fitri, Sigit Indrawijaya Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jambi, Indonesia Email Korespondensi : ridhwan@ Pemukiman SAD di dusun
Озοኻ цикоշ фыбеОгутቮጂюዜ ճሰжабԱσиρеչու тωнι
Οդጨናθτаղ αпсθΚ эхትփучዊցа оνащαξЖоξиյуρիн уቬуቤати яклэх
Аրеሧዧху ሌоξኁቻቸнራኾιቬ некрቺсубр ιςавաмቅчጃнኑгуср тոна
ዌеղ ቱуβኩէλ ρаրխታаኻαсв аχеλαСтэρиքա ψαчեтуհап
Էстαсну φе хясруփеծሬՈвел леድոлαСл ሠ բухωщу
Lalupada 2017 kita merembah ke kerajinan berbahan lidi kelapa sawit," ujarnya. Untuk membuat kerajinan dari lidi sawit, Hendra memberdayakan ibu-ibu sekitar yang memang memiliki keahlian dalam membuat kerajinan. Dengan sentuhan seni dan inovasi, lidi sawit bisa memnjadi produk berkualitas yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Sejak5 tahun terakhir, ia mahir membuat beragam kerajinan dari lidi kelapa sawit. Pendapatannya mulai bertambah. Ia mulai mendapat pesanan. Setiap minggu, Nurma bisa membuat 1 lusin piring. Ada 1 KerajinanDari Lidi Kelapa Lokasi Sentra: Desa Panyingkiran Ciamis Mampu menghasilkan aneka produk tenun dan kerajinan berbahan baku lidi kelapa yang kreatif dan menghasilkan berbagai aksesoris menarik, seperti kantong, tempat tisu, kotak buku, kotak lamaran, dll. Karya kreatif berbahan alami ini ternyata juga menembus pasar Eropa dan Asia.
Denganmemanfaatkan bahan yang ada di alam dan ramah lingkungan yaitu sabut kelapa, dari kelihaian tangan sang pengrajin, sabut kelapa tersebut dibuat menjadi berbagai macam benda kerajinan. Produk kerajinan sabut kelapa ini banyak diminati masyarakat di Sumatera Utara bahkan sampai ke pulau Jawa. Saat ini, kerajinan sabut kelapa sering
Liputan6com, Kutai Kartanegara - Limbah kelapa sawit yang biasa hanya dibuang atau dibakar ternyata bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi. Limbah itu adalah pelepah kelapa sawit. Dari limbah ini dapat menghasilkan lidi sawit yang laris-manis di pasar global dan menambah devisa negara. Inilah yang dimanfaat masyarakat Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara.
GRHpHC.
  • pqh92dqm49.pages.dev/210
  • pqh92dqm49.pages.dev/850
  • pqh92dqm49.pages.dev/242
  • pqh92dqm49.pages.dev/615
  • pqh92dqm49.pages.dev/890
  • pqh92dqm49.pages.dev/183
  • pqh92dqm49.pages.dev/492
  • pqh92dqm49.pages.dev/846
  • pqh92dqm49.pages.dev/333
  • pqh92dqm49.pages.dev/179
  • pqh92dqm49.pages.dev/727
  • pqh92dqm49.pages.dev/576
  • pqh92dqm49.pages.dev/713
  • pqh92dqm49.pages.dev/146
  • pqh92dqm49.pages.dev/581
  • kerajinan dari lidi kelapa